7 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Eksotis di Mojokerto

7 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Eksotis di Mojokerto – Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar dan termasyhur dalam sejarah Nusantara. Berdiri pada abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dengan dukungan patih Gajah Mada, Majapahit meninggalkan banyak peninggalan sejarah yang masih dapat kita saksikan hingga kini.

Mojokerto, yang diyakini sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu tersebut. Di kota ini, tersebar berbagai situs, candi, dan artefak yang memancarkan aura kemegahan masa lampau. Banyak dari peninggalan ini masih terawat, sehingga menarik wisatawan, peneliti, dan pecinta sejarah dari berbagai daerah.

Berikut adalah tujuh peninggalan Kerajaan Majapahit yang eksotis di Mojokerto dan wajib dikunjungi.


1. Candi Tikus

Candi Tikus terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Meski namanya unik, candi ini memiliki arsitektur yang menawan. Bentuknya menyerupai kolam pemandian dengan susunan bata merah khas Majapahit.

Diduga, Candi Tikus dulunya digunakan sebagai tempat pemandian para keluarga kerajaan atau sebagai pusat ritual penyucian. Nama “Candi Tikus” diberikan setelah penemuannya pada 1914, saat ditemukan banyak sarang tikus di sekitar bangunan.

Keunikan Candi Tikus terletak pada tata letaknya yang berada di bawah permukaan tanah dan desain kolamnya yang simetris, menjadikannya salah satu peninggalan Majapahit paling ikonik.


2. Gapura Bajang Ratu

Gapura Bajang Ratu adalah gerbang megah yang terletak di Desa Temon, tidak jauh dari Candi Tikus. Gapura ini diyakini dibangun pada abad ke-14 dan merupakan pintu masuk menuju area suci kerajaan.

Ketinggian gapura ini mencapai 16,5 meter dengan bentuk menjulang ramping dan hiasan relief yang indah. Arsitekturnya memperlihatkan ciri khas Majapahit, yaitu penggunaan bata merah tanpa semen.

Menurut cerita, Gapura Bajang Ratu digunakan sebagai pintu gerbang untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara. Keindahan dan kemegahannya membuat gapura ini menjadi salah satu ikon sejarah Mojokerto.


3. Candi Brahu

Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan. Candi ini dipercaya sebagai salah satu candi tertua di kawasan Trowulan dan digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit.

Bentuk Candi Brahu cukup unik, dengan bagian atap yang melengkung dan berbeda dari kebanyakan candi bata merah lainnya. Hingga kini, candi ini masih kokoh berdiri, menjadi saksi bisu sejarah panjang Majapahit.

Selain nilai sejarah, kawasan Candi Brahu juga sering menjadi lokasi kegiatan budaya dan keagamaan yang mengangkat tradisi Jawa kuno.


4. Kolam Segaran

Kolam Segaran adalah kolam raksasa dengan ukuran sekitar 375 x 175 meter. Terletak di Kecamatan Trowulan, kolam ini diyakini digunakan sebagai tempat penampungan air dan rekreasi keluarga kerajaan.

Konon, Kolam Segaran juga menjadi lokasi jamuan besar yang diadakan oleh raja. Cerita populer mengatakan bahwa setelah jamuan, peralatan makan dari emas langsung dibuang ke kolam sebagai tanda kemakmuran kerajaan.

Kini, Kolam Segaran menjadi destinasi wisata favorit, terutama saat sore hari, karena suasananya yang tenang dan asri.


5. Gapura Wringin Lawang

Gapura Wringin Lawang adalah gerbang besar berarsitektur “candi bentar” yang terletak di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan. Gerbang ini terbuat dari bata merah dan diperkirakan dibangun pada abad ke-14.

Nama “Wringin Lawang” berarti “Pintu Beringin”, yang mungkin merujuk pada keberadaan pohon beringin besar di sekitar lokasi pada masa lalu. Gapura ini dipercaya sebagai pintu gerbang menuju kediaman Mahapatih Gajah Mada, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Majapahit.

Kemegahan gapura ini membuatnya menjadi objek foto favorit para wisatawan.


6. Situs Umpak

Situs Umpak terletak di Desa Segaran, Trowulan. Di lokasi ini, terdapat batu-batu umpak (batu penyangga tiang) yang diduga merupakan bekas pondasi bangunan pendopo atau aula pertemuan pada masa Majapahit.

Meski hanya tersisa bagian pondasi, situs ini memberikan gambaran tentang arsitektur bangunan kayu di masa lalu. Dari ukuran dan tata letak umpak, diperkirakan bangunan yang berdiri di atasnya memiliki ukuran besar dan berfungsi untuk acara resmi kerajaan.

Situs Umpak menjadi bukti bahwa selain membangun candi dan gapura megah, Majapahit juga memiliki bangunan non-religius yang fungsional.


7. Museum Majapahit

Sebagai pelengkap kunjungan ke situs-situs bersejarah, Museum Majapahit di Trowulan menyimpan berbagai artefak peninggalan kerajaan. Koleksinya meliputi keramik, arca, prasasti, hingga peralatan rumah tangga dari masa Majapahit.

Museum ini dibangun untuk melestarikan dan memamerkan temuan-temuan arkeologi dari kawasan Trowulan. Dengan berkunjung ke sini, wisatawan bisa mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kehidupan masyarakat Majapahit.


Kesimpulan

Mojokerto adalah harta karun sejarah yang menyimpan banyak peninggalan Kerajaan Majapahit. Mulai dari Candi Tikus, Gapura Bajang Ratu, Candi Brahu, Kolam Segaran, Gapura Wringin Lawang, Situs Umpak, hingga Museum Majapahit, semuanya menyajikan cerita tentang kemegahan dan kebesaran masa lalu.

Mengunjungi peninggalan ini bukan hanya perjalanan wisata, tetapi juga perjalanan sejarah yang menghubungkan kita dengan kejayaan Nusantara berabad-abad lalu. Melestarikan dan mempelajari warisan ini adalah tanggung jawab bersama agar generasi mendatang tetap dapat merasakan kebanggaan akan sejarah bangsanya.

Scroll to Top