Mengenal Sejarah Perjalanan Manusia Menuju Bulan – Perjalanan manusia menuju bulan adalah salah satu pencapaian paling monumental dalam sejarah peradaban manusia. Dari mitos kuno hingga eksplorasi ilmiah modern, impian untuk menjejakkan kaki di bulan akhirnya terwujud pada abad ke-20.Pencapaian ini tidak hanya mengubah cara kita memandang dunia dan alam semesta, tetapi juga memotivasi kemajuan dalam teknologi, ilmu pengetahuan, dan kerjasama internasional. Artikel ini akan mengulas sejarah perjalanan manusia bulan, mulai dari awal mula ide menuju tersebut, hingga kemunculan pertama di bulan dan misi-misi luar angkasa yang mengikutinya.
Awal Mula Impian Menjelajahi Bulan
Impian untuk menjelajahi bulan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun saat itu masih berupa mitos dan legenda. Banyak kebudayaan kuno yang memiliki cerita tentang dewa-dewi atau makhluk yang tinggal di bulan.Namun, ide tentang perjalanan ke bulan secara ilmiah baru mulai berkembang pada abad ke-20, seiring dengan kemajuan dalam astronomi dan teknologi.
Pada tahun 1609, ilmuwan Italia Galileo Galilei menggunakan teleskop untuk mempelajari permukaan bulan, yang kemudian membuka jalan bagi pemahaman lebih lanjut tentang benda langit ini.Namun, meskipun teknologi semakin maju, perjalanan manusia ke bulan masih menjadi sebuah ide yang jauh di luar jangkauan.
Era Perang Dingin dan Perlombaan ke Bulan
Perjalanan manusia ke bulan mulai mendapat perhatian serius pada era Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Persaingan antara dua negara adikuasa ini memicu perlombaan luar angkasa yang intens, yang dikenal dengan nama Space Race . Perlombaan ini mencakup berbagai misi luar angkasa, termasuk peluncuran satelit, kedatangan manusia di bulan, dan eksplorasi luar angkasa lainnya.
Pada tahun 1957, Uni Soviet meluncurkan satelit pertama di dunia, Sputnik 1 , yang menandai dimulainya era eksplorasi luar angkasa modern. Pencapaian ini mengejutkan dunia dan memaksa Amerika Serikat untuk mengejar ketertinggalan.
NASA dan Misi Apollo
Pada tahun 1961, Presiden John F. Kennedy mengumumkan komitmen Amerika Serikat untuk mengirim manusia ke bulan dan membawanya kembali dengan selamat sebelum akhir dekade tersebut. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Amerika Serikat dan mendorong pembentukan program Apollo oleh NASA, badan antariksa Amerika.
Program Apollo adalah serangkaian misi yang dirancang untuk mencapai kedatangan manusia di bulan. Misi pertama yang sukses adalah Apollo 11, yang diluncurkan pada 16 Juli 1969. Astronot Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins terlibat dalam misi bersejarah ini.Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di bulan pada 20 Juli 1969, sementara Michael Collins tetap mengorbit bulan di pesawat ruang angkasa Columbia . Ketika Neil Armstrong menginjakkan kakinya di permukaan bulan, ia mengucapkan kalimat legendaris: “Itulah satu langkah kecil bagi [seorang] manusia, satu lompatan besar bagi umat manusia.”
Fakta Pendaratan Apollo 11 :
- Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menghabiskan sekitar dua jam di permukaan bulan, mengumpulkan sampel batuan bulan, dan melakukan eksperimen ilmiah.
- Misi ini berhasil membawa kembali 21,5 kilogram sampel bulan ke Bumi.
- Apollo 11 adalah puncak dari upaya dan investasi besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat, yang berjumlah lebih dari $25 miliar pada waktu itu (setara dengan sekitar $150 miliar dalam uang saat ini).
Misi Apollo Lanjutan dan Penutupan Program Apollo
Setelah keberhasilan Apollo 11, NASA melanjutkan misi Apollo dengan sejumlah bulan lainnya.Apollo 12, 14, 15, 16, dan 17 mengirimkan astronot ke bulan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, mengumpulkan lebih banyak sampel, dan menguji berbagai peralatan ilmiah.Misi Apollo 17 pada tahun 1972 adalah peluncuran bulan terakhir dari program Apollo.Setelah itu, NASA menghentikan misinya selama sebulan karena alasan biaya yang tinggi dan fokus yang lebih besar pada penelitian luar angkasa yang lebih jauh.
Keberhasilan Program Apollo :
- Total ada 12 astronot yang berhasil menginjakkan kaki di bulan selama misi Apollo.
- Sampel batuan bulan yang dibawa kembali ke Bumi memberikan informasi berharga mengenai asal-usul bulan dan proses pembentukannya.
Pasca-Pendaratan: Eksplorasi Luar Angkasa yang Berkelanjutan
Meskipun misi penampakan manusia di bulan dihentikan setelah Apollo 17, eksplorasi bulan dan luar angkasa terus berlanjut dengan cara yang berbeda.Pada tahun 1990-an, program Space Shuttle NASA memungkinkan pengiriman astronot dan peralatan ilmiah ke luar angkasa untuk penelitian lebih lanjut.Meskipun tidak ada lagi penampakan manusia di bulan, misi tak berawak terus dilakukan, termasuk pengiriman robot penjelajah seperti Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang diluncurkan pada tahun 2009 untuk memetakan permukaan bulan dan mencari lokasi Apollo.
Kembalinya Misi ke Bulan: Rencana Masa Depan
Pada dekade terakhir, perhatian terhadap eksplorasi bulan mulai bangkit kembali, dengan sejumlah negara dan perusahaan swasta merencanakan misi untuk mengirim manusia kembali ke bulan.NASA, melalui program Artemis , berencana untuk mengirimkan astronot ke bulan pada tahun 2025.Program Artemis bertujuan untuk menempatkan wanita pertama dan pria berikutnya di bulan. Serta membangun pangkalan bulan permanen yang berfungsi sebagai langkah persiapan untuk misi lebih jauh ke Mars.
Selain NASA, negara-negara seperti China dan Rusia, serta perusahaan swasta seperti SpaceX, juga memiliki rencana untuk mengirimkan manusia ke bulan.Tiongkok, melalui program Chang’e-nya, telah mengirimkan sejumlah misi tak berawak ke bulan. Termasuk kemunculan kesuksesan di sisi jauh bulan pada tahun 2019.